Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2021

Penjelasan Sains, Mengapa Rel Kereta Menggunakan Batu?

Jakarta - Ditemukan pada tahun 1800-an, kereta api merupakan salah satu transportasi umum yang terus berkembang hingga saat ini. Di beberapa negara, kereta api telah menjadi transportasi modern yang canggih dengan fitur yang semakin memudahkan para penggunanya. Namun, apakah para pengguna kereta api pernah bertanya-tanya mengenai fungsi batu kerikil di rel kereta api? Dilansir dari Wonderful Engineering, batu-batu kerikil yang ada pada rel kereta api merupakan pemberat. Fungsi pemberat tersebut adalah untuk menahan ikatan kayu agar rel tetap di tempatnya. Pemberat lintasan ini pada dasarnya membentuk trackbed, yakni tempat bantalan kereta api disimpan. Pemberat rel diletakkan di antara bantalan, di location bawah, dan di sisi rel kereta api. Adapun bantalan rel kereta api adalah penyangga berbentuk persegi panjang yang biasanya dibuat tegak lurus terhadap rel. Bantalan rel kereta api biasanya dibuat dari kayu atau beton pre-stressed. Fungsi bantalan ini adalah untuk menaha...

Para Ahli Menemukan Antibodi LIama Ampuh Lawan Varian Delta, Masih Dalam Pengujian Ke Manusia

Jakarta -  Antibodi llama terbukti efektif melawan infection corona SARS-CoV-2 dalam uji coba di laboratorium, menurut pusat studi VIB-UGent Center for Medical Biotechnology di Belgia. Temuan ini word play here membuat para peneliti melanjutkan uji coba antibodi llama ke manusia. Antibodi llama yang dikumpulkan peneliti VIB-UGent berasal dari seekor llama bernama Winter season. Antibodi llama tersebut terbukti berhasil menumpulkan virulensi infeksi infection corona, termasuk varian Delta, dalam uji laboratorium. Peneliti menjelaskan, llama dan hewan keluarga unta lainnya memiliki antibodi yang ukurannya lebih kecil, lebih stabil, dan lebih mudah diproduksi dari antibodi yang dimiliki hewan mamalia lainnya. "Ukurannya yang kecil memungkinkan mereka mencapai target, menjangkau bagian virus yang sulit diakses dengan antibodi konvensional," kata pemimpin studi VIB-UGent, Xavier Saelens, kepada Reuters. Peneliti menjelaskan, antibodi llama berperan sebagai pelengkap suntikan vaksi...

Apakah Fenomena Blue Moon? Berikut Penjelasannya

Jakarta - Akhir pekan ini, tepatnya Minggu (22/8/2021), akan ada fenomena Bulan Biru atau Blue Moon. Namun hakikatnya bulan tak benar-benar berubah menjadi warna biru. Peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Andi Pangerang, menjelaskan asal-usul historis istilah ini dan dua definisi yang berbeda mengenai Bulan Biru. Pertama Bulan Biru Musiman yakni bulan purnama ketiga dari salah satu musim astronomis yang di dalamnya terjadi empat kali bulan purnama. Kedua adalah Bulan Biru bulanan, yakni bulan purnama kedua dari salah satu bulan di dalam kalender Masehi yang di dalamnya terjadi dua kali Bulan Purnama. Adapun asal-usul historis istilah ini dan dua definisinya sebenarnya masih simpang siur dan kebanyakan pihak menganggapnya sebagai kesalahan interpretasi. Banyak orang meyakini istilah 'Bulan Biru' yang dimaknai sebagai sesuatu hal yang terjadi sangat langka berasal dari ketika kabut asap dan abu vulkanik dari letusan gunung berapi mengubah ...

Merinding Bukanlah Tanda Kedatangan Hantu, Berikut Penjelasannya

Jakarta - Apakah Anda pernah merinding? Ya, tentu semua orang pernah mengalami hal ini di berbagai kondisi. Biasanya merinding atau berdirinya rambut di location tubuh manusia terjadi saat merasakan dingin, takut akan sesuatu, dan sebagainya. Namun sering kali, merinding justru dikaitkan dengan adanya fenomena datangnya hantu atau mendekatnya makhluk tak kasat mata. Benarkah demikian? Nah, kali ini kita akan membahas semua hal mengenai merinding dengan bantuan sains. Pada dasarnya ada beberapa penjelasan masuk akal mengenai merinding. Salah satunya adalah keterangan dari George A. Bubenik yang merupakan fisiologi dari College of Guelph di Ontario. Bubenik menyatakan melalui tulisannya di Scientific American bahwa merinding merupakan fenomena dan ekspresi tubuh yang diwariskan dari hewan-hewan moyang manusia. Sejumlah hewan seperti ayam dan kerbau juga diketahui bisa mengalami merinding. Sama seperti manusia, yang mana bulu-bulu di tubuhnya terangkat dan berdiri. Nah,...