Senjata Laser Akan Digunakan Angkatan Darat AS Pada 2022 Untuk Pertahanan Terhadap Pesawat Tanpa Awak (UAS)
Jakarta - Sistem senjata laser atau The Laser Weapon System (LaWS) mulai digunakan Angkatan Darat Amerika Serikat pada 2022, untuk sistem pertahanan terhadap pesawat tak berawak atau unmanned aircraft systems (UAS).
Raytheon Intelligence & Spaces(RI&S), perusahaan kontraktor pertahanan, mengintegrasikan laser
energi tinggi kelas 50 KW pada kendaraan tempur Stryker.
"Laser 50 KW dapat membuat lubang di drone dalam sekejap dan membelokkan
mortar dalam hitungan detik,"keterangan pers perusahaan dikutip dari laman interestingengineering, Jumat (3/12/2021).
Pada kendaraan tempur Stryker, sistem laser energi tinggi kelas 50 KW
diintegrasikan dengan pengarah sinar, akuisisi target, sistem pelacakan
menggunakan input elektro-optik dan inframerah, serta radar multi-misi
Ku720. Ini didukung baterai berkapasitas tinggi yang diisi oleh mesin
diesel Stryker, sehingga tetap berfungsi selama kendaraan memiliki bahan
bakar.
Jadi sistem senjata laser berukuran sedang ini akan mampu menyerang
semua jenis target udara secara diam-diam tanpa perlu memuat ulang
energi. Sistem senjata laser menarik banyak minat karena kemampuannya
melawan spektrum ancaman yang luas mulai dari drone hingga artileri,
mortir, dan roket, dengan amunisi berbiaya rendah.
"Kami tidak hanya membuat instrumen laser untuk eksperimen dan
penelitian, tetapi kami membangun senjata laser yang kuat dan
terintegrasi dengan baik pada kendaraan tempur Stryker untuk
dioperasikan oleh tentara.
Kami membuat prototipe tempur, Angkatan Darat
AS akan menerima empat sistem seperti itu di tahun depan,"kata Justin
Martin, chief engineer untuk High-Energy Lasers di RI&S.
Sebagai ilustrasi saja, laser berkekuatan 50 KW atau 50.000 watt setara
dengan panas yang dihasilkan 200 setrika listrik yang dihidupkan secara
bersamaan.
Ilmuwan dari Rheinmetall Jerman menyebutkan dengan kekuatan
panas seperti itu, laser mampu memotong dan membakar besi atau
melelehkan baja setebal 15 mm hanya dalam waktu 5-15 detik.
Angkatan Darat AS juga telah mengontrak General Atomics Electromagnetic
Solutions untuk membuat sistem senjata laser energi tinggi kelas 300-kW
yang terbesar juga. Namun, belum ada keterangan detail soal tersebut.
Komentar
Posting Komentar